Sebuah potongan tengkorak ditemukan di Tanzania. Potongan itu
menunjukkan bahwa nenek moyang manusia telah memakan daging setidaknya
1,5 juta tahun lalu. Antropolog telah menggali dan menemukan 2 inci
tengkorak manusia itu di Olduvai George, Tanzania Utara.
Charles Musiba, profesor antropologi di Universitas Colorado, Amerika Serikat yang membantu penemuan itu mengatakan memakan daging adalah pemenuhan protein yang berkontribusi terhadap pertumbuhan otak. “Apa yang kami temukan memperlihatkan bahwa 1,5 juta tahun yang lalu manusia tidak memakan daging secara oportunis. Mereka aktif berburu dan mengkonsumsi daging,” katanya.
Tengkorak yang ditemukan adalah milik seorang anak berumur 2 tahun. Fragmen tulang menunjukkan tanda-tanda hyperostosis porotic, yaitu kekurangan gizi yang sering dikaitkan jika manusia tiba-tiba kekurangan protein ketika tidak diasupi daging.
Fragmen tengkorak itu menunjukkan dugaan bahwa anak tersebut telah meninggal pada saat ia mulai makan makanan padat, tetapi tak diasupi oleh daging.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLos ONE menunjukkan bahwa nenek moyang kita ternyata makan daging secara teratur, jauh lebih awal dari yang diyakini sebelumnya. Musiba mengatakan manusia purba yang diyakini hanya memakan tumbuh-tumbuhan telah memakan daging sebagai asupan protein untuk tumbuh dan mendorong mereka untuk berevolusi.
Manusia adalah salah satu spesies yang masih hidup dengan ukuran otak yang besar untuk rasio ukuran tubuh. Sementara simpanse, kerabat dekat manusia, hanya memakan sedikit daging. Mereka hanya memiliki kapasitas otak yang jauh lebih sedikit daripada manusia.
Charles Musiba, profesor antropologi di Universitas Colorado, Amerika Serikat yang membantu penemuan itu mengatakan memakan daging adalah pemenuhan protein yang berkontribusi terhadap pertumbuhan otak. “Apa yang kami temukan memperlihatkan bahwa 1,5 juta tahun yang lalu manusia tidak memakan daging secara oportunis. Mereka aktif berburu dan mengkonsumsi daging,” katanya.
Tengkorak yang ditemukan adalah milik seorang anak berumur 2 tahun. Fragmen tulang menunjukkan tanda-tanda hyperostosis porotic, yaitu kekurangan gizi yang sering dikaitkan jika manusia tiba-tiba kekurangan protein ketika tidak diasupi daging.
Fragmen tengkorak itu menunjukkan dugaan bahwa anak tersebut telah meninggal pada saat ia mulai makan makanan padat, tetapi tak diasupi oleh daging.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLos ONE menunjukkan bahwa nenek moyang kita ternyata makan daging secara teratur, jauh lebih awal dari yang diyakini sebelumnya. Musiba mengatakan manusia purba yang diyakini hanya memakan tumbuh-tumbuhan telah memakan daging sebagai asupan protein untuk tumbuh dan mendorong mereka untuk berevolusi.
Manusia adalah salah satu spesies yang masih hidup dengan ukuran otak yang besar untuk rasio ukuran tubuh. Sementara simpanse, kerabat dekat manusia, hanya memakan sedikit daging. Mereka hanya memiliki kapasitas otak yang jauh lebih sedikit daripada manusia.
No comments:
Post a Comment