Laman

Thursday, December 13, 2012

Home » Pacitan = World Geopark Wannabe

Pacitan = World Geopark Wannabe

Kawasan Geopark Pacitan
Kawasan Kars (sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup, drainase, dan goa. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan berjenis kapur) di Kabupaten Pacitan dinilai pakar geologi memiliki nilai jual tinggi. Bahkan kawasan yang selama ini menjadi ajang penelitian beberapa ahli dari luar negeri itu diusulkan sebagai geopark (taman bumi).
Kars Pacitan memang memiliki keunikan. Karst itu sebenarnya rangkaian Pegunungan Seribu yang memanjang. Berawal dari Gombong (Jawa Tengah) sampai Pacitan. Tepatnya pantai Tamperan. Itulah sebabnya, batuan karst banyak menghiasi di kawasan pantai Pacitan dan juga daerah Goa seperti Goa Gong, Goa Tabuhan, Luweng Ombo dan Luweng Jaran. Bahkan, masih ada goa atau luweng yang sampai saat ini menjadi sentra penelitian arkheologi dunia.Itulah sebabnya, Pacitan juga dijuluki sebagai Kota 1001 Goa.Begitu juga dengan temuan fosil manusia purba,ribuan tahun lalu maupun fosil peralatan manusia purba yang jumlahnya ribuan.
Pengemasan pengembangan Geopark Pacitan akan didasarkan pada lintasan-lintasan geologi (geotrails) yang berada di wilayah Kabupaten Pacitan seperti:
  1. Lintasan Geologi Teluk Pacitan
    Teluk Pacitan dari sisi Atas
    Lintasan geologi ini berkaitan dengan proses pengangkatan aktif pantai selatan dan bukti-bukti lapangan yang mendukungnya. Diawali dari Teluk Pacitan kemudian menelusuri pinggiran teluk bagian barat hingga pantai curam di bagian selatan. Segmen lintasan bagian selatan merupakan singkapan batuan andesit, yang menjadi batuan dasar karst. Di sekitarnya merupakan kawasan hutan lindung yang menjadi habitat kera. Sepanjang lintasan ini menyuguhkan pemandangan alam yang indah, termasuk daerah Pacitan Timur dengan kompleks Gunung Lima-nya.
  2. Lintas Geologi Punung
    Sisi Dalam Goa Gong
    Lintasan di daerah Punung berhubungan dengan kehidupan dan sejarah budaya masa lalu (arkeologi) antara Goa Tabuhan dan Goa Gong. Melalui Song Terus dan Song Gupuh. Goa Gong merupakan gua wisata beraspek estetika yang menjadi objek unggulan pariwisata di Pacitan. Di Song Terus dapat dilihat replika manusia prasejarah penghuni gua, serta benda-benda hasil budaya seperti artefak batu dan bekal kubur.
  3. Lintasan Geologi Sungai Baksoka
    Temuan Arkeologi di Situs Baksoka
    Di sepanjang Sungai Baksoka, terdapat lintasan geologi yang menawarkan aspek geologi dan arkeologi sekaligus. Pada segmen sungai bagian utara, jalan raya Donorojo-Pacitan menjadi pembatasnya. Pengunjung dapat mencermati singkapan-singkapan batuan Oligo-Miosen dan Miosen Tengah yang berfungsi sebagai alas batu gamping karst. Segmen sungai bagian selatan menyimpan batu gamping yang kaya fosil koral, foraminifera, dan moluska. Daerah Baksoka merupakan situs arkeologi, sehingga tidak mengherankan jika pengunjung menemukan artefak atau kepingan fosil tulang vertebrata di sepanjang sungai. Karena benda-benda arkeologi itu dilindungi oleh undang-undang, temuan oleh pengunjung akan ditukar dengan piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Bupati Pacitan
  4. Lintasan Geologi Desa Ngrijangan
    Mata Panah dari Situs Ngrijangan
    Lintasan di sekitar Desa Ngrijangan memberi informasi tentang sumber bahan baku artefak pada Zaman Neolotikum. Sumber itu berupa bukit yang disusun oleh batu gamping rijangan. Di sekitar bukit banyak dijumpai beliung dan mata panah, baik yang sudah jadi maupun setengah jadi. Artefak yang ditemukan pengunjung akan ditukar dengan piagam, dan benda tersebut akan dikembalikan ke tempat semula. Lintasan dapat diperpanjang hingga Telaga Ngrijangan, salah satu telaga yang berair sepanjang tahun di Pacitan Barat. Pengunjung taman geologi dapat melakukan diskusi berkaitan dengan sejarah terbentuknya telaga atau asal mula batu gamping rijangan yang singkapannya sangat langka
  5. Lintasan Geologi Luweng Jaran dan Pantai Watukarung
    Pantai Watu Karung
    Di antara Luweng Jaran dan Pantai Watukarung merupakan lintasan panjang yang mengikuti jalan setapak, mulai dari perbukitan di sebelah utara hingga pantai di sebelah selatan. Luweng Jaran adalah kompleks gua aktif yang panjang, dan segmen lorong yang dipetakan baru mencapai 18 km dari mulut gua. Gua bertingkat dengan sungai bawah tanah yang dalam dan aneka ornamen yang indah ini dikembangkan menjadi gua wisata minat khusus. Mulut Luweng Jaran adalah tempat masuknya sungai permukaan musiman, yang berhulu jauh di sebelah timur lautnya. Sungai bawah tanah ini kemudian mengalir sampai ke Gua Kasimin di Pantai Watukarung. Aliran air yang keluar membentuk sungai permukaan yang bermuara di teluk kecil Watukarung. Pantai yang menjadi tempat pendaratan perahu nelayan ini dilengkapi dengan tempat pelelangan ikan.
  6. Lintasan geologi Pantai Klayar
    Pantai Klayar dari puncak Bukit
    Pantai Klayar menawarkan pemahaman terhadap morfologi pantai yang dipengaruhi oleh struktur geologi dan gejala pengangkatan aktif pantai selatan. Pengangkatan ditunjukkan oleh tersingkapnya endapan batu-gisik (beach-rock), yang sebagian permukaannya tertutup rumput laut. Di pantai ini terdapat efek atraksi alam yang menarik, yaitu semburan air setinggi belasan meter yang diikuti dengan bunyi melengking. Semburan mirip geyser ini terjadi secara periodik, disebabkan oleh gelombang yang menekan air laut dan udara yang terjebak di dalam saluran di sepanjang retakan batuan.
  7. Lintasan geologi Srau
    spot Mancing di Srau
    Lintasan geologi di Srau yang luas mengajak pengunjung memaknai bentukan morfologi pantai kars, selain menikmati keindahan pemandangan alamnya yang masih asli. Di lepas pantai terdapat pulau-pulau kecil (stack). Selama bulan September-Oktober pulau-pulau itu menjadi hampiran burung-burung yang bermigrasi dari Australia menuju daratan Asia. Proses abrasi pada salah satu stack menghasilkan lubang, dan di beberapa tempat lainnya menghasilkan bentukan pulau-pulau kecil seperti cendawan.
  8. Lintasan Geologi Pantai Nampu
    Pesisir Pantai Nampu
    Lintasan geologi di sekitar pantai Nampu menunjukkan keunikan bentang alam karst yang diwakili oleh bukit-bukit soliter berbangun sinusoida. Dolina antar bukit yang terisi terra-rossa membentuk dataran, sehingga bentuk lekuk topografinya tidak dijumpai lagi. Kompleks bukit yang tersesarkan berbentuk gawir setinggi puluhan meter, dan sekaligus mengklasifikasikan Pantai Nampu menjadi pantai curam.
  9. Lintasan Geologi Pantai Mbuyutan
    laut lepas
    Pantai Mbuyutan terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, sekitar 40 km dari kota Pacitan. Panorama Samudera Indonesia yang membentang luas dan pasirya yang putih berkilau mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, terdapat pulau-pulau karang kecil yang menghiasinya, sehingga kita seolah-olah dibawa ke sebuah pantai impian.

No comments:

Post a Comment

Blogger Wordpress Gadgets