Laman

Tuesday, December 4, 2012

Home » Ditemukan Rumus Untuk Memprediksi Tingkat Obesitas Sejak Lahir

Ditemukan Rumus Untuk Memprediksi Tingkat Obesitas Sejak Lahir

Peneliti Inggris mengungkapkan sebuah rumus sederhana yang bisa digunakan untuk memprediksi seorang bayi akan terkena obesitas atau tidak kelak saat dewasa. Caranya dengan menghitung berat badan bayi saat lahir, indeks massa tubuh orang tua, jumlah keluarga inti, status profesional ibu, serta apakah ibu merokok selama kehamilan.
Rumus tersebut–yang tersedia sebagai kalkulator online–terbukti akurat saat dites di Amerika Serikat, Finlandia, dan Italia. Demikian kata peneliti saat pertemuan di Imperial College London. Tes tersebut dapat dilihat di link http://files-good.ibl.fr/childhood-obesity/
Mereka percaya rumus ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi bayi yang mempunyai risiko tinggi terkena obesitas saat kanak-kanak. Dengan bantuan dokter dan tenaga kesehatan lainnya, keluarga diharapkan bisa mengambil langkah untuk mencegah bayi berisiko tinggi obesitas untuk punya berat badan berlebih.
“Tes ini hanya memerlukan sedikit waktu, tidak memerlukan tes laboratorium apa pun, dan tidak mengeluarkan biaya apa pun,” kata seorang peneliti, Philippe Froguel, sebagaimana dilansir dari situs Health Day, Jumat, 30 November 2012.
Dia mengatakan, semua data yang digunakan peneliti telah diketahui sebagai faktor risiko obesitas untuk anak-anak. “Tapi ini adalah pertama kali faktor-faktor risiko tersebut digunakan bersama untuk memprediksi mulai dari kelahiran sampai anak-anak terkena obesitas,” ujar Froguel.
Peneliti mencatat, dari 20 persen anak-anak yang diprediksi mempunyai risiko tertinggi obesitas saat lahir, ternyata 80 persen benar menjadi anak-anak yang obesitas. “Ketika anak kena obesitas, sangat sulit buat mereka untuk menurunkan besar badan, maka pencegahan adalah strategi terbaik, dan itu harus dimulai sedini mungkin,” kata Froguel.
Sayangnya, lanjut dia, kampanye pencegahan publik kurang efektif untuk mencegah obesitas saat anak-anak sudah memasuki usia sekolah. “Mengajarkan orang tua tentang bahaya memberi makan lebih dan kebiasaan nutrisi yang buruk pada usia muda akan lebih efektif,” ujarnya. Hasil studi ini telah dipublikasikan pada 28 November dalam jurnal PLoS One.

No comments:

Post a Comment

Blogger Wordpress Gadgets