KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Awan pekat bergerak menuju arah utara Jakarta terlihat dari
Monumen Nasional, Rabu (23/1/2013). Curah hujan yang diperkirakan masih
cukup tinggi mendasari gagasan pemerintah DKI untuk mengusulkan rekayasa
cuaca agar hujan lebih banyak turun di laut.
TERKAIT:
"Saya pikir berhasil. Lihat saja hujannya jarang, cuaca sekarang panas," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Upaya merekayasa cuaca ditempuh oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar banjir besar yang terjadi dua pekan lalu tak terulang lagi. Salah satu alasan dilakukannya rekayasa itu adalah prediksi banjir besar yang akan terjadi pada saat bulan purnama pada 26-27 Januari. Pada saat itu, nyaris tak terjadi hujan sehingga ancaman banjir besar saat itu tidak terbukti.
"Ya, salah satunya karena prediksi itu. Tapi rekayasa ini sudah berjalan dan berhasil," ujarnya.
Rekayasa cuaca tersebut akan terus dilakukan hingga potensi hujan deras sampai dengan Maret 2013 berakhir. Dengan rekayasa cuaca tersebut, awan hitam yang berpotensi menimbulkan hujan, khususnya hujan dengan intensitas tinggi, dirangsang dengan teknik powder atau menyebarkan garam dapur sehingga hujan bisa turun di titik yang tak berpotensi menimbulkan banjir. Hujan diturunkan di laut atau di daerah pegunungan.
sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/01/30/16534550/Jokowi.Nilai.Rekayasa.Cuaca.Jakarta.Berhasil?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp
No comments:
Post a Comment