Linux 3.0 telah dirilis oleh pendiri Linux, Linus Torvalds melalui
akun google+ miliknya. Dalam sistem operasi terbaru yang dapat dipakai
secara gratis ini, terdapat beberapa perbedaan dibandingkan dengan versi
sebelumnya.
Perbedaan pertama yang sangat mencolok adalah sistem penomoran kernel linux, yang merupakan inti dari sistem operasi open source GNU/Linux. Jika pada versi sebelumnya memakai tiga nomor, maka saat ini hanya memakai dua nomor saja. Alih-alih memakai nama Linux 2.6.40, Torvalds lebih memilih angka 3.0.
Torvalds mengatakan penggantian nomor kernel tersebut tidak akan menjadi permasalahan. “Intinya 3.0 itu hanya penomoran ulang saja, kami tidak melakukan sebuah KDE-4 atau Gnome-3 apapun di sini,” ujar Torvalds.
Namun beberapa pihak melihat bahwa penomoran ulang nomor kernel dapat memberikan permasalahan. Banyak paket-paket kernel terdahulu melacak versi linux terbaru dengan cara mencari ’2.6′. Agar permasalahan ini dapat diatasi, maka perlu adanya pembaharuan.
Menanggapi hal tersebut, Torvalds mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. “Seperti yang telah saya sebutkan beberapa kali, tidak ada fitur khusus atau ketidakcocokan terkait dengan perubahan nomor versi,” tulis Torvalds. Menurut dia, kritik tersebut adalah cara untuk menjatuhkan pamor Linux yang saat ini berulang tahun ke 20.
Selain sistem penomoran kernel yang berbeda, Linux 3.0 melakukan penambahan penyimpanan backend untuk Xen Hypervisor, pembaharuan sistem file Btrfs, dan peningkatan terhadap sejumlah driver untuk berbagai prosesor grafis dan peripheral.
Perbedaan pertama yang sangat mencolok adalah sistem penomoran kernel linux, yang merupakan inti dari sistem operasi open source GNU/Linux. Jika pada versi sebelumnya memakai tiga nomor, maka saat ini hanya memakai dua nomor saja. Alih-alih memakai nama Linux 2.6.40, Torvalds lebih memilih angka 3.0.
Torvalds mengatakan penggantian nomor kernel tersebut tidak akan menjadi permasalahan. “Intinya 3.0 itu hanya penomoran ulang saja, kami tidak melakukan sebuah KDE-4 atau Gnome-3 apapun di sini,” ujar Torvalds.
Namun beberapa pihak melihat bahwa penomoran ulang nomor kernel dapat memberikan permasalahan. Banyak paket-paket kernel terdahulu melacak versi linux terbaru dengan cara mencari ’2.6′. Agar permasalahan ini dapat diatasi, maka perlu adanya pembaharuan.
Menanggapi hal tersebut, Torvalds mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. “Seperti yang telah saya sebutkan beberapa kali, tidak ada fitur khusus atau ketidakcocokan terkait dengan perubahan nomor versi,” tulis Torvalds. Menurut dia, kritik tersebut adalah cara untuk menjatuhkan pamor Linux yang saat ini berulang tahun ke 20.
Selain sistem penomoran kernel yang berbeda, Linux 3.0 melakukan penambahan penyimpanan backend untuk Xen Hypervisor, pembaharuan sistem file Btrfs, dan peningkatan terhadap sejumlah driver untuk berbagai prosesor grafis dan peripheral.
No comments:
Post a Comment